Top Ad unit 728 × 90

BERITA

random

random

random

Curhatan Mahasiswa Pemimpin Bangsa Peraih IPK 4 di Fakultas Teknologi Industri ITB

Hal yang terpenting dan utama, percayalah bahwa Allah tahu dirimu. Allah tahu usahamu. Allah tahu apa yang terbaik untukmu. Sebab, kesuksesan itu bukan karena hasil kerja kerasmu. Sejatinya kerja keras itu membuat Allah tahu kamu layak mendapat kesuksesan…

SF-UPDATE,-- Bulir bening kebahagiaan ini menetes lembut di kedua sudut mata. Jatuh serupa sisa-sisa hujan di jendela. Atau embun pagi yang tersibak sang fajar di pucuk-pucuk rerumputan. Senyum bahagia pun tersimpul seketika melihat hasil dari apa yang saya perjuangkan selama ini. Memang bukan final, setidaknya ada pijakan awal yang cukup kuat untuk melompat lebih tinggi. Meraih impian.
Selembar kertas itu membuat hari-hariku menjadi cerah. Tentang nilai akademis (IPK) yang genap berangka empat. Di sebuah kampus teknologi bergengsi, Institute Teknologi Bandung. Alhamdulillah ya Rabb.. segala puji selaiknya kuhantarkan pada-Mu saja.
Bila melipat jarak waktu kini dengan kenangan, masih teringat segenap kebahagiaan saat mengetahui bahwa saya diterima di Fakultas Teknologi Industri (FTI). Rasa syukur yang terucap bertubi-tubi, saya hantarkan ke hadirat Illahi Rabbi. Lega rasanya, karena tak perlu mengkhawatirkan ke mana sauh pendidikan selepas SMA ini berlabuh.
Namun demikian, pembaca, mau tak mau ada sejumput kekhawatiran yang mengganjal di hati. Mereka-mereka yang lulus di FTI ini bukanlah orang sembarang. Jangan tanya dengan yang juara umum di sekolahnya masing-masing. Para peraih medali Olimpiade Sains Nasional (OSN) bahkan yang tingkat dunia berkumpul di sini. Oh My Allah, saya merasa rendah diri karena tidak sehebat itu.
Pembaca, masuk fakultas ini saja sudah sulit, apalagi bertahan di dalamnya. Banyak materi yang sebenarnya pernah kita pelajari saat SMA tetapi kita tidak bisa memakai cara yang sama lagi untuk menyelesaikannya.
Hal lain yang paling terasa perbedaannya antara SMA dan kuliah adalah aktivitasnya. Mahasiswa dituntut untuk aktif mengembangkan soft skill dalam organisasi. Pulang malam sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi saya. Padahal pada saat SMA saya pasti sudah berada di rumah sejak pukul 5 sore. Rasa lelah tentu ada, tapi sayang rasanya bila saya menyia-nyiakan kesempatan untuk aktif berorganisasi.
Seseorang pernah berkata pada saya, “Jika kamu keras pada dirimu, maka dunia akan lembut padamu. Jika kamu lembut pada dirimu, maka dunia akan keras padamu”. Kata-kata itu begitu melekat di pikiran saya. Saya tidak ingin dikalahkan oleh dunia!
Sahabat saya juga pernah berkata, “Be Strong, Keep Smile”. Kata-katanya sederhana, tapi itu yang membuat saya tahu bahwa seberat apa pun semua beban hidup yang tengah dirasa, saya harus tetap kuat.
Selain kuat, saya juga harus tersenyum. Dengan kata lain, menikmati apa yang saya lakukan. Karena buat apa saya melakukan banyak hal akan tetapi saya tidak menikmatinya sama sekali. Akan mudah merasa lelah dan stres jika saya tidak pandai-pandai memberi sugesti diri untuk menikmati apa yang saya kerjakan.
Pernah juga saya ikuti beberapa kajian yang mengajarkan ihwal sukses di usia muda, tentang time management, dan kajian-kajian semacam itu. Membantu memang, tapi dari pengalaman pribadi, saya merasa bahwa manfaat atau impact yang terasa setelah kajian itu tidak lebih dari 30 persen. Bahkan banyak di antara peserta seminar itu tidak mengamalkan apa yang didapat dari kajian tersebut.
Pada akhirnya, bukankah semuanya bergantung pada diri kita sendiri. Sangat penting untuk tahu diri kita, potensi apa yang kita punya, dan cara mana yang terbaik untuk diri kita menggapai apa yang kita inginkan. Tidak mungkin untuk kita memaksakan cara orang lain yang tidak kita sukai pada diri kita. Jika hal ini dilakukan, yang ada kita hanya akan tertekan dan merasa tidak nyaman.
Bagi saya, hal yang penting adalah membuat diri sendiri nyaman. Nyaman di sini berarti saya mengerjakan sesuatu bukan atas dasar paksaan. Bahkan, jikalau terpaksa melakukan sesuatu, saya berusaha agar menikmati apa yang saya lakukan.
Selalu ada hikmah di balik semuanya, selalu ada hal baik yang bisa kita petik, dan saya fokus akan hal itu. Pada saat saya fokus pada hal baik yang akan saya dapatkan, saya akan berusaha mendapatkannya. Kerja keras merupakan poin penting di sini. Saya percaya sepenuhnya bahwa kita bisa mendapatkan apa pun asalkan kita mau mengusahakannya. Sesibuk dan selelah apa pun itu, saya akan tetap merasa nyaman.
Sebenarnya saya ini cenderung pelupa, juga seseorang yang ceroboh dan mudah sekali panik menghadapi sesuatu. Tentu hal ini akan jadi masalah besar jika dibiarkan. Untuk mengatasinya saya berusaha membuat hidup saya terstruktur dan merapikan barang pribadi agar ketika butuh tak dibuat frustasi bila tak dapat menemukannya.
Saya juga berusaha membuat jadwal sehari-hari dan agenda kegiatan yang membuat saya tidak lupa hari ini harus mengerjakan apa. Hal yang teramat sulit di sini adalah membuat diri kita istiqamah.
Sebenarnya manusiawi saat kita merasa malas, namun jangan dibiarkan terlalu lama. Buatlah perjanjian dengan diri kita sendiri, misalnya, “Saya tidak mau melakukan apa pun untuk 10 menit ke depan”. Komitmen dengan janji ini, dan jika masih merasa malas, coba bayangkan apa yang akan terjadi bila kita tidak mengerjakan apa yang harus kita lakukan hari ini. Jika pekerjaan sebanyak ini saja sudah berat, bagaimana jika kita harus melakukan 2 kali lipatnya? Pikirkanlah lagi sebelum menunda.
Tetap fokus pada apa yang kita kerjakan juga penting. Jangan sampai pikiranmu tidak fokus pada saat melakukan sesuatu. Berikan kesungguhanmu pada apa yang kamu kerjakan secara maksimal. Jangan dulu berpikir tentang apa yang akan kita lakukan selanjutnya atau berapa banyak hal lagi yang akan kita kerjakan, cukup kerjakan apa yang sekarang harus dilakukan. Kerjalah secara efektif dan efisien. Efektif dan efisien berarti melakukan cara yang seringan-ringannya untuk hasil yang sebaik-baiknya dan tidak perfeksionis. Berikan yang terbaik pada saat melakukan sesuatu supaya kontribusi kita bisa bermanfat bagi orang lain.
Hal yang terpenting dan utama, percayalah bahwa Allah tahu dirimu. Allah tahu usahamu. Allah tahu apa yang terbaik untukmu. Sebab, kesuksesan itu bukan karena hasil kerja kerasmu. Sejatinya kerja keras itu membuat Allah tahu kamu layak mendapat kesuksesan… []

Indah Dwi Rachmawati
NIM : 16715066
Penerima Beasiswa Pemimpin Bangsa Sinergi Foundation Angkatan 5
Mari Bantu Para Mahasiswa Generasi Penerus Ini dengan Donasi untuk Beasiswa Sinergi Foundation pada tombol di bawah ini... Jadilah bagian dari kesuksesan mereka di masa yang akan datang
Curhatan Mahasiswa Pemimpin Bangsa Peraih IPK 4 di Fakultas Teknologi Industri ITB Reviewed by Unknown on 02.57.00 Rating: 5

Tidak ada komentar :

All Rights Reserved by Beasiswa Pemimpin Bangsa © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.